Monday 23 September 2013

Rawamangun Ku



Sekitar bulan Maret atau April (karena sudah lama saya jadi agak lupa) saya bersama rekan satu divisi di mutasi ke Jakarta. Itu berarti sudah setengah tahun saya berkantor di Jakarta.

Bukan suatu pekerjaan yang mudah memang, mengingat domisili saya itu di bogor. Itu artinya setiap hari saya bolak-balik Bogor - Jakarta dan Jakarta - Bogor. Tapi sampai saat ini, kegiatan itu masih saya lakukan setiap harinya walaupun hari demi hari akhirnya saya pun mengeluh dalam hati.


Perjalan dari rumah ke kantor itu memakan waktu sekitar 3 jam kurang lebih. Jadi bolak-balik saya menghabiskan waktu 6 jam untuk perjalanan. Bukan perkara yang mudah, bukan?



Itu adalah jam dinding yang menempel di kamar, jam itu saya lebihin setengah jam, supaya insting bangun saya lebih sigap saja. Untuk awal-awal metode itu memang berhasil. Tapi makin kesini pikiran saya sudah mulai paham kalau jam itu saya lambatin satu jam.

Baiklah kurang lebih setengah delapan saya berangkat dari rumah yang artinya saya jam setengah tujuh harus sudah bangun untuk siap-siap (mandi, makan, beres-beres, dll) ...


Kadang saya berangkat menggunakan motor, tapi kadang juga kereta. Hanya lebih sering menggunakan kereta, perbandingannya sekitar 9 : 1 lah. haha.

Tapi kali ini saya akan menceritakan  perjuangan saya menggunakan Commuter Line.


Saya tepat keluar dari rumah sekitar jam 07.30an .. itu harus jam segitu, gak boleh ngaret walaupun cuma semenit. Karena kalau ngaret, resikonya adalah ketinggalan kereta.

Sementara jadwal kereta saya itu jam 07.49 dan 08.01. Jika dua jadwal itu saya ketinggalan, maka tamatlah sudah.

sekitar berjalan 5 menit dari rumah, saya akan melintasi jembatan yang panjangnya sekitar 30 meter.




Mengalir sungai Cisadane dibawahnya, serta lukisan Gn. Salak di belakang sana. Jika cuacanya sedang bagus, Gn. Salak akan terlihat sangat jelas dan sangaaat indah. Tapi kebanyakan sih kalau di pagi hari selalu berkabut. Maklum saja Bogor sendiri dijuluki kota Hujan

Perjuangan saya belum selesai sampai disitu.

Sekitar 2 menit dari jembatan cisadane, saya akan melewati jalan Tanjakan Pala.



Memakan waktu sekitar 3 - 5 menit untuk melewati tanjakan ini. Untuk yang baru pertama kali lewat sini, pasti akan shock. Karena untuk melewati tanjakan yang mempunyai 98 anak tangga ini tidaklah mudah. Tapi karena saya setiap hari lewat sini jadi agak sedikit terbiasa walaupun lama-lama saya mengeluh "aah.. cape juga". Tapi saya harus tetap semangat.

Karena perjuangan masih sangat panjang.



 
Sesampainya di ujung jalan, saya pun menyetop angkot 02 untuk menuju ke Stasiun Bogor. Tidak lama, karena jarak dari saya naik angkot ke Stasiun berkisar sekitar 100 - 150 Meter lah. Di sini saya bayar Rp 2000,- sebagai tarif angkotnya.





Sesampainya di Stasiun Bogor, untuk kalian yang sudah punya Commet (Commuter Electronic) kalian tidak harus berjibaku buang-buang waktu untuk mengantri di Loket lagi untuk membeli tiket THB. Tapi karena saya sudah punya Commet, jadi saya langsung bisa tap in.





Untuk menuju manggarai saldonya akan terpotong sebesar Rp 4.000.
Setelah Tap In , saya pun langsung menuju ke peron. Biasanya atau seringkali kereta nya sudah duluan mejeng Stasiun sebelum saya sampai. Tapi kali ini entah kenapa saya duluan yang nyampe stasiun sebelum kereta. Jadi akhirnya saya menunggu sekitar 3 - 5 menitan.







Akhirnya setelah menunggu di peron, kereta saya pun datang juga. Kalau saya datang duluan daripada keretanya biasanya saya masih punya kesempatan untuk dapat tempat duduk, tapi kalau keretanya duluan yang datang di stasiun daripada saya, maka ya mau tidak mau saya harus berdiri selama 1 jam 15 menit untuk mencapai St. Manggarai.








Nah ini bisa dibilang sebagai hari keberuntungan saya, karena apa? karena saya dateng duluan dari pada keretanya, walhasil saya dapat tempat duduk. Tapi kebahagiaan tidak hanya berhenti sampai disini. Tapi pada stasiun-stasiun berikutnya. Ketika ada wanita yang berdiri di depan saya. Dalam hati saya pasti terjadi peperangan jiwa sehingga menjadi kontroversi hati yang akan mengkudetakan semuan (alahh.. apaan sih)... intinya adalah saya mengalami benturan hati, pilihan antara berdiri atau duduk, antara memberikan kursi ini atau berdiri sepanjang perjalanan. Itu adalah pilihan yang sulit kecuali Ibu-ibu hamil, manula, atau yang membawa balita, Tanpa harus disuruh saya dengan sigap pasti akan langsung berdiri layaknya lelaki sejati.






Setelah 1 jam 15 menit hati ini bergejolak, resah dan gelisah. Akhirnya saya sampai juga di Stasiun Manggarai. Dari sini perjuangan saya menuju kantor masih ada satu transportasi lagi. Yaitu Busway.









Dari Stasiun Manggarai menuju Shelter Busway itu lumayan jauh kalo ditempuh jalan kaki memakan waktu sekitar 15 - 20 menitan lah.


Disini saya harus berjalan di bahu jalan, karena trotoar yang di pakai para pedagang kaki lima yang tidak tahu malu, bahkan dibikin jadi kios berlantaikan keramik. Entahlah, saya tidak ikut campur masalah itu, tapi yang saya keluhkan disini adalah. Kami para pejalan kaki tentu saja sangat tidak nyaman berjalan di bahu jalan seperti ini.

Semoga saja Gubernur DKI Jakarta, Pak Jokowi bisa mentertibkan Para pedagang liar yang membuka lapak seenaknya. CMIIW .. IMHO




Berjalan sekitar 5 menitan dari stasiun manggarai,  saya akan melewati Terowongan Manggarai dimana sebelahnya adalah Pintu Air Manggarai yang terkenal dengan sampah yang menumpuknya. Tapi sekarang agak sedikit berkurang, karena Warga liar yang bermukim di bantaran kali sudah mulai di tertibkan oleh Jokowi.



Dan setelah perjalanan yang lumayan melelahkan, karena harus berjibaku dengan polusi yang sangat tebal. Udara di Manggarai bisa terbilang sangat kotor. Jadi para pejalan kaki harus mengenakan masker.

Setelah membeli tiket seharga Rp 3.500 saya pun duduk untuk menunggu busway datang. Kali ini saya pun benar-benar beruntung lagi, karena shelternya sedang sepi. biasanya antrian mengular panjang di shelter ini. Dan kami berdesak-desakan berebutan masuk ke dalam bis.




Sekitar 5 menit kemudian Busway yang saya tunggu akhirnya datang juga. 5 Menit menunggu itu termasuk waktu yang sangat sebentar, jika di ingat saya pernah menunggu Busway hingga 20 menit lamanya. Sampai-sampai kaki ini terasa sangat pegal sekali untuk berdiri.

Perjalanan dari Shelter manggarai ke kantor hanya memakan waktu sekitar 20 menitan saja, atau paling lama 30 menit. Kalaupun lebih berarti penyebabnya tidak lain dan tidak bukan adalah prapatan Matraman yang mempunya Lampu merah yang sangaaaaaaaaat lamaa!!

Lampu merah disitu bisa 10 menit artinya 600 detik lampu merah, sementara lampu hijaunya hanya 10 detik saja. Sungguh tidak adil, tapi itu adalah nyata. Ini disebabkan karena jumlah kendaraan bermotor di Jakarta memang sudah diluar kewajaran!


Akhirnya saya sampai juga di Shelter UNJ, iya benar... Kantor saya bersebelahan dengan UNJ (Universitas Jakarta) & Labschool. Perjalanan kali ini tidak terlalu sangat melelahkan, karena saya sangat beruntung dari awal di Bogor sampai di Jakarta.


Sisa perjalanan saya adalah  hanya menyebrangi JPO setelah berjalan sedikit lagi dan sampai di kantor.



ya diseberang sana adalah Kampus UNJ. Banyak teman-teman saya yang mau masuk situ tapi gak kesampean. Mungkin belum rejekinya kali ya.


Dan di depan Labschool (Sebelah UNJ) saya selalu beli Siomay langganan saya setiap pagi, hampir tidak pernah terlewati kecuali tanggal 28, 29, 30... dst. Karena di tanggal-tanggal itu saya harus ngirit. Hahaha




daaaaaaaaaan.. akhirnya saya sampai juga di kantor tempat di mana saya bekerja.




Jam 09.55 saya sampai kantor. Akhirnya. Setelah sejauh ini. Bisa sampai kantor dengan selamat saja saya sudah bersyukur.





Ruangan saya berada di lantai 4, jadi membutuhkan waktu sekitar 5 menitan untuk sampai tepat di depan meja kerja saya. Jadi dari rumah sampai ke kantor itu tepat pukul 10.00.

Bukan perkara yang mudah bukan?


 Yap, Akhirnya saya sampai tujuan. Alhamdulillah.

8 Jam menatap komputer, hingga akhirnya pulang kembali ke bogor. melalu jalur yang sama.


Selama setengah tahun saya melewati perjalanan yang sangat amat melelahkan. 

Tuhan, saya hanya tidak ingin menghabiskan 20 tahunku di kereta itu, tolong keluarkan saya dari kereta itu. Atau tolong tambahkan waktu dalam satu hari, jangan 24 jam. Sungguh waktunya sangat sempit.


Saya bisa sampai kerumah lagi itu pukul jam 8 malam. Dan tubuh ini sudah terlalu lelah untuk beraktifitas ini dan itu.

Tuhan, Semoga Engkau mendengar hamba-Mu yang lemah ini.




Satu bocoran, Kalian tahu kenapa saya sangat beruntung? di kereta sepi, di busway sepi, dapat tempat duduk?

Karena saya mengambil gambar itu pada hari sabtu. Kalian tidak akan bisa membayangkan apa yang saya rasakan pada hari senin-jum'at. Jangankan mengambil gambar. Untuk melihat kaki sendiri adalah hal yang sangat sulit dilakukan di dalam kereta.



Semoga, perjuangan saya ini ada hikmah dan manfaat untuk hidup saya kedepannya.




Amin.



Ini bukan keluhan, ini bukan dumelan. Saya hanya sudah tidak tahan menahannya, dan tidak tahu harus bercerita kepada siapa. Ini hanya sebuah coretan hati, jadi tolong jangan di salah arti.

Saya hanya manusia biasa yang mempunyai impian yang tidak biasa.


Semoga Allah menolong kita semua.

Ini adalah Footage Video dari perjalanan saya.


 

Read More




Wednesday 18 September 2013

Gadis Busway




Selasa pagi gw bangun kaya biasa, gak ada yang beda... ya gitu-gitu aja.  Mandi, siap-siap.. .terus berangkat kantor.. padahal masih pagii bangeeeet... maklum lah, kantor gw jauh dari rumah gw.. secara kantor gw di Jakarta..

Gw ke kantor pake kereta.. jadi yaa gw ke stasiun.. kaya biasanya.. gak ada yang beda.. ya gitu-gitu aja.. hahaha.. .desek-desekan. berdiri lama... dan berbagai penderitaan lainnya..



Gw berangkat dari stasiun bogor, sampe stasiun manggarai, udah gitu buat nyampe ke kantor ya gw nyambung busway koridor 4. Jadinya ya.. .sesampainya di manggarai gw jalan dulu buat ke shelter busway yang jarak nya lumayan makan waktu, sekitar 15 menitan jalan lah..


nah, di sininih cerita nya dimulai..

Selama jalan kaki sepanjang perjalanan ya rasanya gitu gitu aja... manggarai termasuk daerah yang udaranya paling kotor, karena banyak banget bajaj, metromini, bemo, tukang ojek, dan sejenisnya yang berlalu lalang.. di perparah trotoar yang di jadiin rumah makan yang memaksa para pejalan kaki berjalan di bahu jalan... brengsek banget kan? gimana usaha nya mau berkah? (OOT)

skip skip...

tapi ya gw tetep aja jalan, dan sesampainya di terowongan manggarai.. ada seorang wanita/gadis/perempuan (whatever you say lah) yang menarik pandangan gw.

hmmm.. ini sih menurut gw ya...

dari cara jalannya keliatan banget, kalo ni cewe tipikal cewe yang tangguh, bertanggung jawab, mandiri. tapi karena jam yang sudah mepet.. (takut telat masuk kantor) jadi ya agak gak merhatiin juga pas waktu itu... udah aja gw nyebrang trus beli tiket.. trus nunggu busway..

busway pun tiba... gw pun masuk busway, pasang headset dan menikmati perjalanan seperti biasa.. kondisi busway pada saat itu tidak terlalu penuh.. jadinya badan ini bisa bergerak lebih leluasa..

tanpa di sadari, ternyata sebelah gw itu cewe yang tadi gw omongin.. ternyata dia mahasiswi UNJ gitu.. disini gw agak sedikit jaim, belaga buang muka, padaha sih pengen banget merhatiin T_T

shelter demi shelter terlewati, penumpang pun makin sepi.. dan dia masuk ke tengah busway karena ada tempat duduk yang kosong.. dan gw pilih kursi di belakang paling kiri.

ternyata dia duduk di sebelah temannya, ngobrol2 santai... gw perhatiin dia dari jauh.. gak pernah lepas pandangan gw dari dia dari Shelter matraman, sampe shelter Tujuan..

kalo di liat-liat di manis banget... gw terus perhatiin dia.. kayanya dia gak tau kalo di perhatiin sama gw, jadi gw bisa leluasa.. gak curi curi pandang..

dan tiba-tiba ... 1... 2.... 3

dia tersenyum lepas... dan hati gw tiba-tiba jatooohhhh.. ditambah musik yang gw dengerin lagi itu tuh lagunya Ari Lasso - lirih.. DEMM! senyumnya nyentuh gw banget!

sampe sekarang gw gak bisa lupain senyumannya..

Sesampainya di shelter UNJ saya pun berjalan perlahan di belakangnya... mencari tahu barangkali aja ada sesuatu yang bisa di searching di internet kalo dia itu siapa.... tapi gak ada petunjuk apa-apa... yang gw tau dia itu Mahasiswi UNJ...

Pada saat jam makan siang kantor pun gw sengaja untuk makan di depan UNJ, barangkali aja ketemu.. tapi kenyataannya engga.. fiuuhh...

Semalaman gw gak bisa lupa sama senyum itu! DEM!

Besoknya hari Rabu, gw sengaja pilih kereta yang berangkat dari Bogor jam 08.01 ... barangkali aja ketemu lagi.. soalnya pas lagi itu ketemu gw naik kereta yang jam segitu sih..

tapi ... gw gak ketemu dia... fiuhhhh...

karena mungkin kerjaan yang sudah agak sedikit mulai banyak... gw agak lupa sama dia..

jadi ya.. hari kamis gw berangkat seperti biasanya lagi...

gak ada rencana, gak ada yang di pikirin... seperti dulu lagi..

Agak shock juga pas nyampe shelter manggarai kok penuh banget!! antriannya mengular panjang!

tapi gw gak milih ngantri.. gw milih duduk di samping karena udah cape banget di sepanjang perjalanan kereta gw berdiri!

Busway belum dateng juga... tapi tiba-tiba cewe itu muncul lagi.. dia jalan dari loket masuk ke shelter... dan gw pun langsung semangat lagi! cape yang tadinya gw rasain hebat, tiba-tiba hilang... gw langsung bangun dan ikut antri...

tapi karna dia antri di pintu lebar, yang isinya hampir semuanya cewe.. ya gw gak bisa ikutin dia.. jadi ya gw antri di pintu kecil..

gw jaga ritme, supaya sekiranya... dia dapet busway gw juga dapet.. intinya ya supaya bisa satu busway lah...

tapi.. ya gitu... karna busway penuhhh banget.. jadi gak keliatan tuh dia dimana.... gw yang tadinya di belakang busway merangsek ke depan supaya bisa liatin dia lebih deket lagi...

ternyata dia duduk di samping sang supir.. DEM! mana keliatan senyumnya... gw cari celah gimana supaya bisa merhatiin dia...

tapi karena busway terlalu penuh.. gw nyerah.. dia terlalu jauh di depan.

sampai di Shelter Utan Kayu... penumpang sedikit demi sedikit pada turun, dan gw bisa agak sedikit maju kedepan lagi.... gw berdiri deket petugas TJ .. dan ngeliat spion tengah busway.

dan gw bisa ngeliat dia! YEAY! .

gw perhatiin dia dari spion itu dari sisa sepanjang perjalanan... OMG.. dia senyum terus...

gak kerasa udah mau nyampe Shelter UNJ! DEEEM... ahhhh.

yaudah, gw keluar busway duluan daripada dia... gw jalan pelan banget berharap disalip sama dia..

dia lama banget nyalip gw nya.. dalem hati gw apa dia tau kali yaaa gw perhatiin mulu dari tadi..



dan akhirnya dia nyalip gw... ternyata tadi lama karena dia nungguin temennya..





dia yang sebelah kiri... semoga aja besok-besok bisa ketemu lagi ya..


oia.. kalo kamu baca tulisan ini, terus gak suka.. gw minta maaf.. ini cuma catetan gw kok..

gak ada maksud tertentu... gw cuma suka sama senyum kamu .. udah sih itu aja.. hehehe


semoga besok-besok kita ketemu lagi ya... dan gw bisa tau nama kamu.

Bye Busway Lady





Read More




Friday 6 September 2013

B.R Have Fun Around - Pendakian Gunung Gede Pangrango


Baiklah, Agenda "Have Fun Around" kami (B.R) kali ini adalah naik gunung. Hmm.. Ini adalah pengalaman pertama kita mendaki gunung. Gunung yang kami pilih untuk kami daki yaitu Gn. Gede Pangrango. Ada banyak faktor kenapa kita semua memilih gunung itu, selain gunung itu berada di daerah Bogor yang dekat dengan tempat tinggal kita, Gn. Gede Pangrango bisa di bilang sebagai Gunung Pemula, karena trek pendakiannya bisa di bilang sudah sangat rapih untuk kegiatan mendaki gunung.


Tanggal 2-3 September 2013 menjadi tanggal pendakian kita. Hari senin-selasa menjadi pertimbangan kita karena jika pendakian dilakukan di hari sabtu/minggu. Gn. Gede akan sangat ramai sekali.

Oiya, untuk kalian yang berencana ingin mendaki Gunung ini, silahkan booking terlebih dahulu. ini saya kasih step by step nya. 
  1. Daftar online ke: http://booking.gedepangrango.org/ 
    • Isi aja yang harus diisi. 
    • Pilih gunung apa yang mau didaki. Pilih tanggal dan hari kapan mau mendaki.  
    • Biasanya mendaki kapan sampai kapan. Maksimal 2 hari 1 malam, seingat gue. Lagian kalo kelamaan di sana ntar disangka mau jualan beha.    
    • Mendaki dan turun dari jalur mana ke jalur mana. Cibodas? Gunung Putri? Atau Selabintana? Itu jalur yang resmi. Yang gak resmi banyak, tapi sering ditemuin  tengkorak manusia sih... HAHAHAHA 
    • Isi nama nama grup pecinta alam. Bisa diisi Pegasus, Cobra, Melati, Mawar, Anggrek,   Cakar Elang, Raungan Srigala, Bintang laut.
     
  2. Jumlah anggota berapa. Biasanya dibatasi maksimal 10 orang per group. Kalau lebih?  Ya bikin group lain.  Gampang.  
  3. Kalau sudah berhasil, kita bakalan masuk ke antrian para pendaki untuk disetujui, terus tinggal print. 
  4. Setelah print, maksimal seminggu sebelum tanggal mendaki, kita harus datang ke kantor TNGP (Taman Nasional Gede Pangrango) buat bayar biaya masuk yang kayaknya seorang      masih 10ribuan aja. Lalu diambillah Simaksi (surat ijin mendaki gitu deh) buat syarat kita      masuk mendaki di Pos Pendakian awal.   
  5. Begitu aja. Kalau ada perubahan, kabar-kabari ya. :p 
  6. Mendaki dengan gembira di hari yang telah ditentukan!
Ambil Simaksi nya di gedung ini nih.




Setelah booking dan mempersiapkan apa yang harus di siapkan, akhirnya tanggal 2-3 September pun tiba.




Kita sebenarnya agak sedikit kecewa karena jalur Gn. Putri ditutup yang artinya kita naik dari Cibodas, dan turun dari Cibodas lagi, maka dari itu kita memutuskan untuk membawa motor saja, daripada repot-repot naik L300 atau naik Bis Doa Ibu.



Satria Bermotor
Kita berangkat dari rumah jam 4 pagi, dan sampai di Cibodas kalo gak salah jam 5.30, gak inget-inget amat sih tepatnya dateng jam brapa soalnya gak ada yang sempetin liat jam karna dingin banget... Soalnya pas nyampe sana kita langsung solat subuh. sebenernya sih males males gimanaa gitu. (astaghfirullaahhh) kendalanya cuma di air.. speechless deh wudhu pake air di sana. :')

Abis solat kita parkir motor dulu, jangan lupa buat di kunci ganda. Lebih baik mencegah kan daripada mengobati? loh? .... Titip motor disana itu terhitung murah.. soalnya cuma 15 Ribu satu kali pendakian (2 hari 1 malam)... dan bisa di jamin tempat nya aman kok.. buktinya motor kami aja masih ada sampe sekarang :p (Tapi motor tetap harus di kunci ganda)






Sehabis parkir motor kita masih tunggu kabar dari  rekan kita (Fatur, Silmi, Yodi, Rio) karena emang janjian disini. mereka satu kelompok sama kita tapi beda rencana pendakian sama kita.. tapi karena SIMAKSI nya saya yang pegang, jadi kita harus tunggu mereka. Dan gak lama silmi akhirnya dateng juga nyamperin kita.


Setelah persiapan siap, (udah makan, udah ngopi, udah setor) dan lain lain. tibalah saatnya..  jeng jeng jeng... kita pun siap untuk menaklukan Gn. Gede !

Pendakian dimulai ! 


Yodi, Embrok, Fatur, Embay, Endan, Rio, Silmi (Gw yang moto T_T ) DEM!

Di pintu gerbang pendaki wajib lapor dan menunjukkan SIMAKSI yang udah di ambil di balai tadi. Disini barang bawaan kalian diperiksa terhadap barang-barang yang dilarang seperti pisau, radio, sabun, odol, DLL. dan pada saat keluar akan dilakukan pemeriksaan  kembali.. pendaki wajib bawa sampah2 turun. kalo engga? kalian tidak berhak di sebut pendaki apalagi pecinta alam.

Jam 08.00 kita resmi berangkat dari Pos pemeriksaan. tapi agak sedikit tertahan... karena si Yodi lagi pesen Nasi Goreng buat makan pagi dia -___-" ... (gw kira udah disiapin) Jadi terpaksa kita menunggu sampai Nasi Goreng nya dia jadi.. dan itu cukup memakan waktu lama...

Karena agak sedikit memakan waktu, akhirnya saya nyuruh Embrok sama Embay jalan duluan tapi jangan terlalu jauh dari kelompok.


Embrok

Jam menunjukkan pukul 08.17 .. akhirnya Nasi Goreng pesenan Yodi pun selesai... dari situ kita mulai packing sedikit... daan... jeng jeng... perjalanan dari Cibodas menuju puncak pun dimulai..



Pintu Masuk Cibodas
Perjalanan dari Cibodas ke Pos Panyangcangan banyak sekali rintangan dan hambatannya.. kita selalu terhambat oleh pengunjung yang ingin mengunjungi Air Terjun Cibereum... Pingsan lah, kurang air lah.. jadi sebagai pendaki yang baik pasti dong kita nolong mereka... walaupun menghambat waktu perjalanan kita...

Tapi yang harus saya akui adalah, pada hari pendakian Gn.Gede Pangrango pada saat itu memang lagi sangat SEPI! ya betul sangat SEPI.. kesunyian dan keheningannya sangat kental dan terasa sekali. bagaimana tidak..

Pendakian pertama saya ke gunung ini 3 bulan sebelumnya pasti selalu saja ada pendaki lalu lalang, tatap muka dan saling sapa. Nah kalo sekarang, gunung ini sangat sepi sekali, seakan-akan pendaki yang ingin mendaki ya hanya kita saja... padahal kita masih dalam perjalanan dari Cibodas ke pos Panyangcangan.. gak bisa bayangin gimana suasananya dari Pos panyangcangan ke atas. Hiiiii...

Sudah setengah jam jalan dari Cibodas akhirnya kita sampai juga di Telaga Biru..




Enjoj & Embay
 Sekitar setengah jam dari cibodas, kita sampai di pos Telaga biru, disini kita menemukan aliran sungai yang sangat jernih sekali, bahkan bisa dibilang lebih jernih dari pada Aqua. ups..

Hahaha....

Dan yang harus kalian tahu adalah, kita foto-foto disini itu padahal situasi di depan kita itu ada seorang wanita yang lagi kesurupan.. hiiiii ...suwer dah ini gak boong... walaupun gak ada foto nya... Pengen sih foto gitu, supaya buat bukti, soalnya biasanya di bilang no pic = hoax. Tapi ya gila aja masa kita foto tuh cewe, entar setan yang ada di dalem nya kalo narsis gimana coba? kan itu lebih serem.. hiiii

sebenernya merinding juga sih.. cuma demi dokumentasi kita sempetin foto disini. hahaha

Mungkin karena gunung ini lagi sepi, jadi banyak banget yang"ketempel" di sini.

Di telaga biru kita gak lama-lama... karena memang kondisi dan suasana bikin gak nyaman.. selain bikin ngeri.. kita juga di kejer waktu karena kita berangkat nya udah out of schedule .. (aduh sok inggris) hahaha..


berjalan kurang lebih 10 menitan dari pos telaga biru tadi.. kita akan menemukan jembatan kayu yang lumayaaaaan panjang. kurang lebih panjang nya 1 KM lah.. itu kurang lebih ya... gak pasti... saya sih cuma ngira-ngira aja. :D



Yodi, Embrok, Embay
Foto di atas ada Embrok (tengah), Embay (kanan) , sama Yodi (Kiri) sambil memegang sterofom Nasi Goreng yang baru aja dia pesen tadi di pos pemeriksaan ... hahaha.. dan gunung yang nampak di foto tersebut adalah Gunung pangrango.

Kita melanjutkan perjalanan menelusuri jembatan kayu ini hingga akhirnya kita sampai di Pos Panyangcangan. Pos ini berada di  ketinggian 1.628 mdpl. Fiuh... akhirnya kita makan pagi juga.Tapi agak sedikit tertahan, karena kita masih nungguin endan yang masih ketinggalan di belakang. Secara solidaritas kita tinggi banget, makan aja kita harus bareng-bareng, makan satu harus makan semua. (soalnya kalo gak ditungguin biasanya endan suka pundung :'(  ... )

Dia ketinggalan di belakang gara-gara nolongin pendaki yang kesurupan tadi kayanya. Jadi makanya lama banget nyampe pos.

Di pos ini ada persimpangan jalur (pertigaan). kalo kanan ke Air Terjun Cibereum kalo untuk para pendaki yang ingin ke puncak ambil jalur yang lurus menanjak.

Acara makan pagi pun selesai.. Karena saking kelaparannya.. kita sampe lupa belom jeprat-jepret buat ngambil dokumentasi. jadi ya.. di sini gak ada fotonya deh :'(


Disini saya, embrok, embay, endan mulai terpisah dari rekan kita (fatur, yodi, silmi, rio) karena memang perbedaan rencana pendakian. 
Tak terasa kita istirahat di panyangcangan selama 1 jam... jadi kita mulai berangkat pendakian kembali pada pukul 10.00 .. (telaaaaat) rencana sebelumnya itu jam 09.00 ... kita ngaret 1 jam.. tapi coba kita kejer semoga nyampe tepat pada waktunya di atas.

Dari pertigaan tadi jalanan mulai menanjak dan berliku-liku.. batu2 nya juga lumayan terjal.. apalagi disamping kita itu jurang.. hiiiii...
suara-suara satwa telah menjadi backsong kita selama perjalanan... ditambah sepi dan hening nya suasana! 
kita jarang sekali menemukan pendaki.. paling-paling setengah jam sekali baru menemukan pendaki lainnya.

Perjuangan terus berlangsung, tanjakan demi tanjakan, istirahat demi istirahat.. fiuh...

jam menunjukkan pukul 12.10 ... sudah tidak terasa kita telah berjalan 2 jam dari pos panyancangan.

akhirnya kita sampai di Air panas!



Di sini kita ketemu sama bule, dan mereka langsung Applouse sama kita!

si cewe bule (Catherine namanya) langsung nanya sama saya "dou you want to get summit?" terus gw jawab "of course" terus dia apresiasi "i'm impress, this is my limit" ..

ternyata si bule itu udah kelelahan, katanya dia cuma kuat sampe di situ (Air Panas) ... padahal mereka bawa porter -___- 

Usai istrihat sejenak dan bercengkrama hangat dengan para bule sejenak walaupun saya gak tau dia ngerti gak apa yang saya omongin tadi akhirnya kita melanjutkan perjalanan untuk melewati air panas.




Air Panas
kita melewat lereng curam yang sangat-sangat berbahaya yang di aliri air panas yang suhunya mencapai 70 derajat Celcius! bayangkan! kalo ngerebus telor di situ langsung mateng tuh! hahaha.

Di sini pendaki perlu ekstra hati-hati karena jalannya sempit dan licin. sebaiknya jalannya satu persatu dan bergantian apalagi jika ada pendaki dari arah berlawanan. karena bila dua pendaki bertemu maka pendaki yang berada di sisi jurang akan sulit untuk berpegangan bila terpeleset dan tersenggol akan fatal akibatnya. karena di sebelah kalian itu juraaaaaaaaaaang men!

Buat yang pake sandal, kaki kalian pasti bakalan kecelup dan merasakan sensasi tersentuh air mendidih! hahaha. Jadi untuk lebih aman.. pake sepatu ya!

Sekitar setengah jam dari Air Panas kalian akan menemukan Pos Kandang Batu (2.200 mdpl) .. Disini kita kembali beristirahat, karena tongkat yang di bawa endan ketinggalan. jadi dia balik lagi ke air panas buat ngambil tongkatnya.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya dia kembali.. tidak hanya dengan tongkatnya saja.. tapi juga dengan pendaki lain yang membutuhkan pertolongan... jadi ceritanya itu pendaki kakinya kram, tapi dia gak punya balsem... jadi kita bantuin dulu tuh pendaki yang memang lumaya memakan waktu.. tapi gak papalah... kita ini kan pendaki yang baik.

Jam menunjukkan pukul 01.00 .. kita harus bergegas menuju Kandang Badak secepatnya!!

Mendekati Kandang Badak, kita menemukan suara gemuruh Air Terjun yang cukup menarik di bawah jalur pendakian. Kita bisa memandang kebawah untuk menyaksikan air terjun tersebut, atau turun kebawah untuk menikmati cipratan airnya...



Di sekitar Air terjun ini lintasannnya sangat terjal dan sempit sehingga harus mengantri satu per satu untuk melewati nya... karena kita mendaki posisi gunung sedang sepi, jadi ngantri nya gak lama-lama.. paling cuma 3-5 orang aja. setelah jalur itu kita akan menemukan jalur yang agak sedikit datar dan menurun sesaat sebelum Pos Kandang Badak.

TEPAT pada pukul 02.00 kita sampat Kandang Badak.. saya pun bingung kenapa bisa on time gitu, padahal berangkatnya aja udah ngaret satu jam.. bagus deh.


Disini Pos Kandang Badak ini kita Makan siang, solat duhur  dan solat ashar, ngopi segelas, ngeroko bagi yang ngeroko dan gak lupa nyelonjorin kaki sebentar..

kandang badak

Gak kerasa Jam udah menunjukkan Pukul 03.00 padahal Pop mie aja belum mateng, ngopi aja baru satu sruputan. aahh :(

Tapi kabar baiknya adalah, Kelompok fatur yang ketinggalan di belakang akhirnya tiba di Kandang Badak jam 03.00 ...

Mereka pun istirahat di Kandang Badak, tapi mereka tidak hanya istirahat.. mereka memutuskan untuk camp disitu.. karena melihat kondisi Yodi yang sudah tidak memungkinkan untuk mendaki lagi.

Jangan lupa untuk mengisi air di Kandang Badak, karena perjalanan selanjutnya akan sulit untuk menemukan air.

Pukul 03.30 tepat, kami selesai packing.. dan kami siap melanjutkan perjalanan menuju puncak... tinggal 2 jam lagi kita sampai puncak! kita berharap kita tepat pada waktunya dan bisa menikmati sunset dari puncak Gn. Gede.

wohoooooo!!!!!!~

Setelah Kandang Badak perjalanan menujuk puncak sangat menanjak dan sangat melelahkan .. fiuuh ! di samping itu udaranya sangat dingin sekali!

Nah di sini kita menemukan persimpangan jalan, untuk menuju puncak Gn. Gede ambil ke kiri, dan untuk menuju Gn. Pangrango menuju ke kanan.

Persiapan fisik, peralatan, dan perbekalan benar2 harus matang diperhitungkan.. jangan lupa perkiraan cuaca.. kalo cuaca sangat tidak memungkinkan.. lebih baik camp di Kandang Badak saja.. lupakan tentang sunset utamakan keselamatan.

Tapi beruntungnya cuaca sangat cerah.. jadi kita memutuskan untuk Summit Attack.

Setelah satu jam perjalanan, kita menemukan 2 persimpangan.. kalo ke kiri kita lewat jalur alternatif, kalo ke kanan kita akan melewati Tanjakan Pala .. eh salah maksud saya Tanjakan Setan.

tanjakan pala


 nah kalo ini tanjakan pala... hahaha.. (OOT)


nih ini nih, tanjakan setan dengan kemiringan sekitar 80 derajat!

tanjakan setan

Nah ini baru tanjakan setan yang terkenal itu.. .hahaha

yang ada di foto itu si embay, padahal gw mau banget yang jadi model nya di situ :'( ... tapi yang tau teknik fotografi (padahal hasilnya juga biasa aja) cuma gw doang.. ahh! yasudahlah..

Daripada gw yang jadi model terus hasil fotonya juga jelek, kan sama aja boongnya.

dari atas tanjakan ini kita menemukan pemandangan yang sangat istimejeng jelita (istimewa) .. dengan gagahnya panorama pangrango disana yang seakan-akan lagi nyemangatin kita buat ngelewatin tanjakan setan .. hahaha

Setelah semuanya berhasil melewati tanjakan pala.. eh.. maksud saya tanjakan setan.. kita pun melanjutkan perjalanan.

kita masih ada satu jam perjalanan lagi menuju puncak.. fiuuuhh..

Setelah melewati tanjakan setan, di sini hembusan angin sangat terasa... kalo di musim hujan, angin yang berhembus pasti bercampur dengan air, pendaki yang belum makan akan mudah sakit di sini, trus pendaki yang memakai jaket kurang tebal pasti akan merasa kram di sini...







Dan di sini bakalan kecium bau sepiteng... eiitss.. tapi itu bukan sepiteng.. itu adalah aroma belerang yang keluar dari kawah Gn. Gede.. kenapa baunya kaya sepiteng adalah karena belerang mengandung amoniak , zat yang sama-sama terkandung dalam Kotoran Manusia A.K.A Tai... jadi baunya agak mirip-mirip gitu deh.

waktu menunjukkan pukul 17.15.. dan kita masih belum sampai puncaaak!
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkk... kita pun gerak cepat, mendaki secepat asap yang menghilang. hahaha!

dan 17.20 kita sampai di punggungan puncak... (akhirnya)..

dan hal yang tidak bisa saya percaya adalah....... KITA SATU-SATUNYA PENDAKI DI ATAS SANA! DEM! GUNADEM!

tapi kita stick to the plan, untuk camp di sana.. sebelum menikmati sunset kita pun berjibaku dengan waktu untuk membangun tenda terlebih dahulu...

aaaaaaaaa... kita pun sangat tergesa-tergesa ketika membangun tenda itu!

80% tenda baru jadi, tapi sunset sudah di mulai, kita pun bergegas lari ke atas, meninggalkan tenda yang belum jadi sempurna,, mencari headlamp di tas dan langsung cuuuuuss ke atas!

Dan.....


kita satu-satunya pendaki yang menikmati ini, tidak pendaki yang lain.. kita sendirian! puncak hanya milik kita! dan moment seperti ini jarang sekali! sangat jarang sekali!



Karena di sini sangat sepi sekali, agak merinding juga sih sebenernya.. hari sudah mulai gelap.. akhirnya kita berhenti sampai di punggungannya saja. menikmati sunset dari situ..

Fantastis! kita bertiga bertahan sampe jam 06.15 .. sementara embrok turun ke tenda duluan karena kedinginan.. dia lupa bawa sarung tangan sama kupluk sama jaket karena saking excited nya mau liat sunset.. hahaha


Endan, Enjoj, Embay






Embrok


sementara kita bertiga duduk diam dan menikmatinya sampai hari pun mulai gelap.





kita pun berjalan turun sedikit demi sedikit menuju tenda ... karena hari yang sudah mulai gelap.. dan headlamp yang nyala cuma 2... di tambah dengan udara yang sangat dingin hingga membuat kami semua menggigil. serta suasana yang sunyi senyap penuh dengan keheningan.


akhirnya sampai juga di tenda kita tercinta, tempat kita melepas lelah setelah satu hari melakukan perjalanan vertikal menanjak di tambah beban di punggung.




Di atas sana kita adalah satu-satunya pendaki yang berani mendirikan tenda.. suasana sunyi, ditambah gemuruh angin yang menerpa pohon... sampai-sampai tenda kita seakan-akan di guncang gempa bumi yang amat dahsyat karena saking kencangnya..

dalam skejul kita, tidak ada jadwal makan malam.. jadi kita hanya bikin STMJ untuk menghangatkan badan saja.. sambil cemal-cemil makanan ringan.





setelah menikmati 3 gelas STMJ dan sepotong roti dibagi empat, kita pun tidak lupa untuk solat magrib dan solat isya sebelum tidur..

Jam menunjukkan pukul 20.00 dan kita memutuskan untuk tidur dan bangun kembali pada pukul 04.00!

Jujur saja, resah dan gelisah menyelimuti saya malam itu, bagaimana tidak. Suasana sepi sunyi, sendirian , bangun tenda di tepi tebing, bergoncang nya tenda.. membuat hati ini cukup gundah gulana.

tapi akhirnya pun saya bisa tertidur lelap walaupun dalam posisi yang gak karuan. hahaha.

8 jam kemudian


Alarm handphone pun berbunyi menandakan pukul 04.00 sudah tiba. kami pun siap-siap untuk menikmati sunrise.. walaupun badan ini serasa gak kuat buat keluar tenda karena dinginnya itu loh.. beuh!




Penantian sunrise pun dimulai.. detik demi detik, menit demi menit.. saya pun menanti para pendaki yang akan summit attack pagi-pagi dari Kandang Badak menuju puncak. berharap suasana agak sedikit ramai.

Tapi!!? tidak ada pendaki satu pun yang naik, mungkin karena kita terlalu pagi di sini.. kita jam 4.30 sudah standby di sini.. cobalah tunggu beberapa menit lagi.

Pukul 05.00 tetap masih tidak ada pendaki yang terlihat naik dari Kandang Badak. akhirnya kami pun memutuskan untuk menikmati sunrise dari tenda kami yang kebetulan memang camp di pinggir tebing punggungan puncak, jadi panorama sunrise nya pun masih bisa terasa.

daripada kita menikmati di sini.. agak sedikit menyeramkan.. hahaha.. maklum saja.. kami semua pendaki penakut! hahaha


Sunrise Gn. Gede


daaaaaaann.. akhirnya.. matahari yang kita tunggu-tunggu datang dengan bulatnya, dengan merah khas mentari terbit. WOW! speechless deh.. depan kita ada sunrise.. belakang kita di suguhi panorama Gn. Pangrango yang suaaaanggat indah!



dan di sini endan nekat, dia pengen buat pernyataan hidupnya kalo dia itu gak alergi sama dingin.. kalo dia itu bisa tahan sama dingin.. akhirnya dia nekat buka satu persatu jaket, sarung tangan, kupluk nya di tengah udara yang memang sangat di puncak! yaiyalah! di puncak itu dinginnn banget!!!





tapi dia tetap nekat untuk membuka bajunya, dan pose di pinggiran tebing kawah Gn. Gede! DEM! kalo sampe kejadian apa-apa.. dia bukan kelompok gw! bodo amat! hahaha



setelah menikmati Matahari Terbit, kita pun masuk ke tenda kita yang berada di belakang kita.. hahaha... untuk melaksanakan solat subuh.

Setelah solat subuh... kita prepare makanan buat makan pagi.

Ada 2 bungkus pasta dan 4 bungkus sup krim.

kita masak pasta nya dulu deh sebagai makanan pembuka.. 2 bungkus pasta di santap oleh 4 orang pendaki yang kelaparan. hahaha

setelah menyantap pasta yang lezat.. kita lanjut memasak sup krim.. tunggu beberapa menit..

Sup Krim Jagung
 
akhirnya sup krim pun siap di santap.. tapi..... GAK ADA YANG DOYAN SAMA SEKALI!!

Ubay


hahaha.. walhasil.. kita melewatkan makan pagi kita :'( HAHAHA..
Berharap deket-deket sini ada alfamart :'(


Dengan perut yang masih keroncongan, kita pun packing semua barang2 .. termasuk tenda.. untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak! karena kita memang belum sampai puncak dari tadi.. hanya baru punggungannnya saja..


Packing
Jadi jam 09.00 kita betul-betul menuju puncak! SEMANGAT!


Puncak Gn. Gede terlihat memanjang, beda banget sama puncak Pangrango yang runcing sempurna. tapi di puncak Pangrango pendaki ngga bakalan bisa nikmatin pemandangan apapun, karena pepohonan yang masih lebat di puncaknya.

Perjalanan menuju puncak sangat melelahkan .. fiuuh..






Dan pada pukul 09.50 ... akhirnya kita sampai di puncak Gn. Gede!





dan engga lupa buat Joget Cesar dulu di puncak! hahaha!




Setelah melakukan goyang cesar yang gak jelas itu. Kita pun langsung turun ke Alun-alun suryakencana untuk mengambil air disana.

Perjalanan turun ke surya kencana hanya membutuhkan 30 menitan saja. Tapi beda dengan perjalanan naik dari surya kencana ke atas loh ya.


alun-alun suryakencana

Disini kita mengambil air untuk beberapa botol yang kosong, sekalian menyeduh Energen buat ganjel perut aja, karena tadi pagi kita makan sama sekali :'( ... hiks hiks...


Setelah agak nyantai di sini.. selonjoran.. tiduran.. guling-gulingan.. hahaha..

kita pun kembali ke puncak untuk melakukan perjalanan turun.

Mungkin itu adalah akhir dari cerita ini. 


Gunung Gede Pangrango, Gunung pertama yang kita daki sama-sama ... semoga nanti kita bisa daki gunung yang lainnya sama-sama juga.


Sampai ketemu lagi,


Jowjhe.
Read More




Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML