Wednesday, 25 December 2013
Aku Pergi
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan
Cepat atau lambat pepatah ini akan terjadi pada siapapun.
Termasuk aku..
Iya.. tentu ada air mata, tentu saja ada semilir duka.
Tapi aku percaya semua ini akan terlewati
Dan kembali baik-baik saja
Aku juga manusia biasa, punya rasa rindu yang menggebu.
Aku rindu menjadi diriku sendiri
Aku yang utuh, aku yang kukenali, aku yang kuinginkan.
Memang, semua tak lagi sama.
Tapi.. percayalah. Ini yang terbaik, jangan ada benci apalagi caci.
Kita telah dewasa, bukankah dewasa siap melepaskan juga merelakan
Kita masih bisa bertemu, dalam nyata atau dalam doa
Kita masih bisa saling membahagiakan, dalam peluk dalam tawa semanis dulu.
Ini bukan kepergian, kita hanya sama-sama ingin meraih tujuan.
Tolong jangan anggap ini perpisahan, hanya raga kita yang terpisah.
Tapi hati ini masih saling bertautan.
Tubuhku memang tak lagi di dekat kalian, tapi izinkan aku menyelamatkan aku.
Agar perbedaan ini tak jadi bumerang untuk saling menyakiti
Aku pergi….
Awal kupercaya akan semua yang ada, berjalan dan akan merasakan bahagia
Setelah sekian lama kita bersama menjalani hari-hari. Menjadi lebih berarti.
Namun semua menjadi tak biasa saat kau pergi.
Semua kata dari dirimu takkan terbukti.
Hanya karena celoteh kelam tentangku.
Kau hapus semua kisah kita yang indah..
Lihatlah aku.... karena dirimu hatiku terobek amat dalam.
Selalu menantikanmu, hingga matahari pergi bersama bulan dan bintang.
Related Posts
Share this article!
Labels:
Diary
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment